Erick menyebut bila mega proyek ini terus ditunda dan masalahnya tidak segera diselesaikan, maka pembengkakan anggaran akan naik pada 2023.
"Kereta cepat sama, kalau KCJB ini terus ditunda, harga pembangunannya tahun depan lebih mahal lagi. artinya harus segera diselesaikan, salah satunya kalau disitu kan dilihat strukturnya, 75 persen dari KCIC itu pinjaman, 25 persen equity, gitu loh. Dan 75 persennya pinjaman bank China," kata dia.
Salah satu faktor yang menghambat pembangunan KCJB adalah pembebasan lahan. Padahal, pemerintah sebelumnya memastikan pembebasan lahan untuk KCJB rampung pada Januari 2020. Masalah lain adalah adanya perubahan desain konstruksi.
Sebagai alternatif percepatan pembangunannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengizinkan penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk dialokasikan ke dalam pembangunan KCJB.
Keputusan itu ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021, tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Jakarta Bandung.
(FRI)