IDXChannel - Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) disebut-sebut membutuhkan investor baru karena biaya yang membengkak. Saat ini mega proyek tersebut digarap oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co. Ltd.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut pemerintah belum menaruh minat menggaet investor baru untuk menyelesaikan proyek stategi nasional (PSN) tersebut.
"Kalau ditanya apakah kereta cepat ada investor? ya sama, Garuda aja belum kepikiran," ungkap Erick saat ditemui wartawan, Kamis (4/8/2022).
Pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung cenderung melambat, sejak mulai dibangun pada 2016 silam. Hingga Oktober 2021, pembangunan KCJB baru mencapai 80 persen dan ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2023 mendatang.
Perlambatan ini pun diperkirakan akan menambah cost overrun atau pembengkakan biaya di tahun depan. Berdasarkan hasil kajian BPKP, anggaran KCJB bengkak hingga USD1,176 miliar atau setara Rp16,8 triliun.