Menurut Johny, rencana pembangunan Smelter ini merupakan rencana yang nyata dan termasuk cepat dalam seluruh proses penjajakannya. Menurut Johny hal ini berbeda dengan janji Menko Marvest Luhut Panjaitan yang pernah mengunjungi daerah ini, namun prosesnya hingga kini tidak pernah terwujud.
"Tidak seperti apa yang sudah pernah dijanjikan menteri Luhut Binsar Panjaitan pada beberapa waktu lalu saat peresmian di Kawasan Ekonomi Khusus Arar SP III, janji manis dan bagus, namun kenyataannya sampai saat ini janji tersebut tidak pernah terealisasi dengan nyata. Ujar Johny.
Dalam kesempatan tersebut, Johny juga menyampaikan terimakasih kepada pihak PT. MOW ( Malamoi Olom Wobok) atas seluruh upaya yang telah dilakukan sehingga apa yang sudah direncanakan dapat terlaksana dengan baik.
"Oleh sebab itu mari kita semua pihak pihak terkait berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan yang nyata didaerah ini. Karena membangun Papua khususnya Kabupaten Sorong tidak bisa hanya dengan kata kata dan janji Jani manis." Harap Johny.
Sementara itu, Direktur PT. Sino Konsultan Indonesia, Andriana Imelda Daat mengatakan, sebagai Konsultan Penghubung pihaknya hanya mendatangkan investor untuk berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Sorong.