Dian berharap jika nantinya pembangunan Smelter ini telah dibangun dan beroperasi, geliat ekonomi di kabupaten Sorong akan meningkat. Dan juga diharapkan dengan adanya Perusahaan Smelter ini akan menyerap lebih banyak tenaga kerja, khusunya tenaga kerja Orang Asli Papua (OAP).
"Jika pembangunan Smelter ini sudah berjalan, kami kira pertumbuhan ekonomi di wilayah ini sudah pasti menigkat dan kami dari pihak Perusahaan juga sangat berharap adanya Kawasan Ekonomi Khusus ini akan menyerap banyak tenaga kerja, khusunya Orang Asli Papua. Dan juga kemajuan yang besar bagi Papua Barat, khusus Kabupaten Sorong" tambahnya.
Untuk semua proses penjajakan hingga penandatanganan Kerjasama MoU dengan Pemerintah Kabupaten Sorong, menurut Dian mewakili Pihak perusahaan dirinya berterima kasih kepada Bupati Sorong dan Jajarannya serta Ketua DPRD Kabupaten Sorong hingga proses ini dapat dimulai dengan langkah awal yang baik.
"Sekali lagi kami menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi bagi Bapak Bupati dan jajarannya, Ketua DPRD dan juga Direktur Utama yang hari ini tidak sempat hadir, termasuk kepada seluruh pihak yang terkait, kami sampaikan terima kasih."tandas Dian.
Sebelumnya pihak PT. Sino Konsultan Indonesia sebagai penghubung bersama perusahaan Smelter asal China yang akan berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Sorong, PT. Hanseng dan Instansi Teknis Pemkab Sorong, pada awal April telah meninjau lokasi Kawasan Ekonomi Khusus yang nantinya akan di laksanakan pembangunan Smelter. Dalam peninjauan tersebut, tersedia fasilitas kemudahan dan fasilitas lainnya yang didapatkan sehingga perusahaan ini berkomitmen datang dan akan mengembangkan perusahaannya didaerah ini. Dengan mengelola sekitar 400 hektar hampir 80-90 persen lahan KEK untuk tahap pertama.