sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ketimbang Belanja Barang, Konsumsi Masyarakat Mulai Bergeser ke Sektor Pelayanan dan Jasa

Economics editor Anggie Ariesta
26/11/2025 23:00 WIB
Data internal DBS menunjukkan bahwa indeks keyakinan konsumen mulai meningkat dalam beberapa bulan terakhir 2025.
Ketimbang Belanja Barang, Konsumsi Masyarakat Mulai Bergeser ke Sektor Pelayanan dan Jasa. Foto: iNews Media Group.
Ketimbang Belanja Barang, Konsumsi Masyarakat Mulai Bergeser ke Sektor Pelayanan dan Jasa. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Ekonom Senior DBS Bank, Radhika Rao, menilai pola konsumsi rumah tangga Indonesia kini mulai bergeser. Dia menyebut, masyarakat tidak lagi semata-mata fokus membeli barang, tetapi semakin banyak juga yang mengalokasikan pengeluarannya pada sektor layanan, seperti makan di luar, perjalanan, layanan jasa, dan hiburan.

Data internal DBS menunjukkan bahwa indeks keyakinan konsumen mulai meningkat dalam beberapa bulan terakhir 2025. Seiring itu, proporsi belanja untuk layanan tampak naik, sementara porsi tabungan dan pembelian barang konsumsi bergerak lebih stabil atau menurun relatif terhadap konsumsi layanan.

"Pola konsumsi bergeser ke layanan, makan di luar, perjalanan, dan layanan bernilai tambah lain. Data tiga kuartal terakhir 2025 menunjukkan perubahan jelas dalam pola konsumsi rumah tangga," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/11/2025).

Menurutnya, sektor layanan termasuk restoran, pariwisata, jasa transportasi dan hiburan, berpotensi tumbuh kuat dalam waktu dekat, dan berkontribusi nyata terhadap pemulihan ekonomi nasional. Hal ini seiring dengan pertumbuhan tren konsumsi masyarakat belakangan.

Menurut rilis BPS untuk triwulan I-2025, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89 persen (yoy). Dalam komponen konsumsi tersebut, sub sektor Transportasi & Komunikasi tumbuh 6,18 persen (yoy), dan sub sektor Restoran & Hotel (layanan makan/hiburan) tumbuh 6,06 persen (yoy).

Pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan sub sektor pengeluaran untuk barang konsumsi seperti pakaian dan alas kaki yang hanya tumbuh 3,48 persen (yoy).

Sementara di kuartal II-2025, BPS melaporkan konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97 persen (yoy) dan masih menjadi penopang utama ekonomi nasional, dengan kontribusi terhadap PDB tetap besar (sekitar 54,25 persen). Pergeseran gaya hidup masyarakat, termasuk meningkatnya konsumsi pada sektor jasa, ikut pengaruhi pola konsumsi.

Radhika menilai penggabungan antara meningkatnya daya beli, stabilitas inflasi, serta kepercayaan konsumen telah memungkinkan pergeseran tersebut. 

Inflasi diperkirakan tetap terkendali, sekitar 2 persen di 2025 dan diproyeksikan 2,5 persen di 2026.

"Dengan inflasi terkendali dan kepercayaan konsumen yang membaik, masyarakat kini merasa cukup nyaman untuk meningkatkan belanja pada layanan, bukan hanya barang konsumsi," tutur Radhika.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement