Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kevin McCarthy optimistis pihaknya dan Gedung Putih dapat mencapai kesepakatan terkait batas utang federal Amerika Serikat (AS) pada waktunya.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (25/5/2023), tokoh Partai Republik itu memberikan pernyataan setelah pihaknya melakukan pertemuan selama empat jam dengan negosiator yang diutus Presiden Joe Biden.
Dia mengatakan kesepakatan mungkin tercapai sebelum 1 Juni. Sebelumnya, Menteri Keuangan Janet Yellen memperingatkan AS dapat mengalami gagal bayar atau default bulan depan.
“Saya rasa kita punya waktu untuk mencapai kesepakatan,” kata McCarthy.
Pasar saham AS menunjukkan tanda-tanda kekhawatiran yang meningkat di tengah kebuntuan negosiasi batas utang. Indeks S&P 500 turun 0,7 persen pada Rabu setelah merosot 1,1 persen pada Selasa.
Di pasar utang, investor meminta imbal hasil yang semakin tinggi untuk surat utang yang jatuh tempo sekitar Juni. Imbal hasil untuk treasury bills yang jatuh tempo 1 Juni pada Rabu sempat melampaui tujuh persen, sebanding dengan yield utang dengan status junk.Kepala ekonom JPMorgan Chase & Co. Michael Feroli memperingatkan bahwa timnya sekarang menempatkan peluang mencapai "tanggal-X" 1 Juni tanpa kesepakatan "sekitar 25% dan meningkat."
Yellen mengatakan fokus pemerintahan Biden adalah menyelesaikan kesepakatan batas utang daripada merencanakan kemungkinan gagal bayar.
"Kami berkomitmen untuk tidak melewatkan pembayaran dan menaikkan plafon utang," kata Yellen Rabu melalui konferensi video ke acara Wall Street Journal di London. (WHY)
