"Investasi ini adalah bisnis kepercayaan, kalau kepercayaan ini tidak dibalikan ini bahaya. Itulah kenapa kita melihat banyak penipuan di asuransi penipuan digital online, inilah aturan-aturan yang harus kita perbaiki dan kita tingkatkan," ungkapnya.
Penguatan transparansi BUMN memang gencar dilakukan Erick Thohir. Tercatat, pemegang saham menggandeng Bank Dunia (World Bank) dan Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia untuk mendorong sistem transparansi di internal perusahaan pelat merah.
Kerja sama ini sekaligus menjadi perbandingan (benchmarking) untuk menata bisnis model perseroan ke depannya.
"Kami dari kementerian bumn juga tidak mengaku-ngaku, kita terus melakukan benchmarking juga kolaborasi. Kita kerja sama dengan World Bank dan ADB untuk melakukan transparansi profesional yang ada di BUMN. Dan mengecek apa yang kita lakukan dalam bisnis model ke depan," tutur Erick. (TYO)