IDXChannel - Pemerintah melalui PT Kimia Farma Tbk, menargetkan proses uji klinis antigen Molnupiravir selesai pada Oktober 2021. Obat anti parasit tersebut akan digunakan bagi pasien Covid-19.
Dikutip dalam laman resmi Kementerian BUMN, Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad menyebut, selain molnupiravir, emiten tengah memproduksi Favipiravir. Kedua jenis obat tersebut menjadi yang pertama beredar di pasaran dalam negeri nantinya.
"Nanti ada obat-obat lain seperti molnupiravir. Obat tersebut saat ini tengah dalam proses uji klinis antigen dan ditargetkan selesai pada Oktober 2021," ujar Dasco dikutip, Senin (2/8/2021).
Dia menilai, keberadaan obat terapi pasien Covid-19 merupakan kabar gembira buat dunia kesehatan Indonesia. Sebab, obat-obatan tersebut akan digunakan bagi pasien yang terinfeksi virus, dimana, dia mengklaim obat tersebut memastikan adanya kesembuhan bagi pasien.
"Kalau ada yang Covid dikasih minum itu, tidak dicampur-campur dengan yang lain-lain, insya Allah baikan," tutur dia.
Dasco dan beberapa anggota legislatif lainnya diketahui baru saja menyambangi
Kimia Farma di Bandung. Keberadaan mereka ingin memastikan kesiapan anggota Holding BUMN Farmasi itu untuk memproduksi obat-obatan terapi Covid-19.
Dimana, pemerintah menargetkan Kimia Farma produksi maksimal dua juta dosis per hari. Dasco juga menyebutkan, selama ini masyarakat sudah mengenal avigan untuk terapi Covid-19.
Kimia Farma pun siap memproduksi obat dengan jenis yang sama bernama generik favipiravir. Hal tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan obat untuk penanganan virus Covid-19.
”Insya Allah dengan Kimia Farma dan beberapa pabrik lainnya, kebutuhan obat antivirus akan segera terpenuhi dengan harga yang relatif terjangkau,” ungkap dia.
(IND)