"Mulai naiknya aktivitas dari masyarakat dan dunia bisnis terlihat dari meningkatnya pendapatan industri asuransi jiwa. Masifnya kenaikan premi dari bisnis baru dan positifnya hasil investasi di kuartal I tahun ini membuat lonjakan pendapatan yang cukup tajam," jelasnya.
AAJI menilai bahwa untuk menjaga konsistensi dalam industrinya, semua pihak perlu meningkatkan literasi dan tata kelola kebutuhan masyarakat atas asuransi jiwa.
Secara rinci, dari total pendapatan asuransi pada kuartal I/2021 sebesar Rp62,66 triliun terdiri dari pendapatan premi sebesar Rp57,45 triliun, hasil investasi Rp2,44 triliun, klaim asuransi Rp1,55 triliun, dan pendapatan lainnya mencapai Rp1,21 triliun.
(IND)