sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kinerja Manufaktur Indonesia Diprediksi Membaik, Ini Alasannya

Economics editor Michelle Natalia
03/06/2022 12:59 WIB
Optimisme dunia usaha masih terjaga dengan terus stabilnya kondisi pandemi serta pemulihan permintaan yang terus menguat.
(EKBIS) - Kantongi Rp95,8 M, Trisula Textile (BELL) Ekspansi 10 Titik Penjualan Busana (FOTO:MNC Media)
(EKBIS) - Kantongi Rp95,8 M, Trisula Textile (BELL) Ekspansi 10 Titik Penjualan Busana (FOTO:MNC Media)

IDXChannel -  Kinerja manufaktur Indonesia pada Mei 2022 masih ekspansif yang tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur yang berada pada level 50,8, angka ini melambat jika dibandingkan dengan bulan lalu yang mencapai 51,9. 

Sedikit melambatnya laju ekspansi sektor manufaktur dirasakan cukup merata baik di negara maju maupun berkembang seperti Filipina (54,1), Malaysia (50,1), India (54,6), Eurozone (54,6), dan Amerika Serikat (57,0), sementara PMI Manufaktur Tiongkok mengalami peningkatan ke level 48.1 meskipun masih dalam zona kontraksi.

“Disrupsi rantai pasok dan kebijakan restriksi Covid-19 di Tiongkok telah berdampak pada kinerja manufaktur di banyak negara mengingat besarnya kontribusi Tiongkok dalam rantai pasok global. Hal tersebut akan terus kami antisipasi agar risiko ini tidak menghambat laju pemulihan ekonomi Indonesia”, ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu di Jakarta, Rabu(3/6/2022).

Pertumbuhan permintaan baik domestik maupun ekspor masih terus meningkat. Sementara itu, penyerapan kerja juga masih terus terjadi seiring dengan ekspansi produksi. Meskipun demikian, konflik geopolitik yang tengah terjadi serta restriksi sosial di China karena pandemi menekan arus pasokan serta waktu pengiriman barang ke dalam negeri pada bulan Mei. 

Kondisi ini menyebabkan tertahannya sektor manufaktur dalam mengoptimalkan kapasitas produksinya. Selain itu, harga barang input yang masih tinggi menambah tekanan pada pertumbuhan sektor manufaktur. 

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement