"PHR menemukan sumber migas baru tersebut melalui pengeboran Sumur Eksplorasi Astrea-1 yang berada di wilayah Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau," ujar Arya.
PHR terus melakukan upaya pencarian dan produksi minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan, salah satunya melalui proyek Multi Stage Fracturing (MSF) sumur horizontal di lapangan Kotabatak, Kabupaten Kampar, Riau.
Melalui terobosan ini PHR berhasil melakukan eksekusi sumur MSF Kotabatak dengan produksi di atas 500 BOPD. Eksekusi proyek MSF sumur horizontal tersebut dilakukan selama kurang lebih tiga bulan sejak April 2024, dan mulai diproduksikan sejak 27 Juli 2024.
Dari Regional Jawa, untuk menjaga ketahanan energi, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi cadangan migas domestik.
Salah satu strategi untuk meningkatkan produksi tersebut, PHE ONWJ mengaktifkan kembali platform LES. Platform LES yang terletak di lepas pantai 25 Kilometer dari Cilamaya, Kabupaten Karawang ini diperkirakan menyimpan potensi minyak mencapai 0.34 Million Stock Tank Barrels (MMSTB) dan 24.23 Billion Standard Cubic Feet (BSCF) untuk gas.
Lapangan LES pertama kali ditemukan pada tahun 1994 melalui sumur eksplorasi LESA-1. Platform LESA mulai produksi pada tahun 2001 dengan performa produksi hingga 3,5 MMSCFD melalui 3 (tiga) sumur aktif. Tiga sumur eksisting akan diaktifkan kembali setelah sebelumnya dinonaktifkan pada November 2017.