“Vice Media Group telah terlibat dalam evaluasi menyeluruh atas alternatif dan perencanaan strategis. Perusahaan, dewan direksi, dan pemangku kepentingan terus fokus untuk menemukan jalur terbaik bagi perusahaan,” kata Vice dalam sebuah pernyataan pada Senin (1/5/2023).
Vice memulai eksistensinya sebagai media majalah punk di Montreal selama lebih dari dua dekade lalu.
Selama bertahun-tahun, Vice berkembang menjadi perusahaan media global dengan studio film, biro iklan, bahkan hingga program di HBO.
Vice akhirnya menyerah pada pasar bearish untuk perusahaan media digital di tahun ini. Perusahaan telah mencoba selama bertahun-tahun untuk menghasilkan keuntungan tetapi secara konsisten gagal melakukannya, kehilangan uang dan berulang kali merumahkan karyawan.
Pekan lalu, Vice mengatakan kepada karyawan bahwa mereka akan menutup Vice World News, sebuah inisiatif pelaporan global yang mencakup isu konflik dunia dan pelanggaran hak asasi manusia.
Penutupan operasi berita dunia merupakan pukulan bagi industri media yang kian sulit bertahan di era ketidakpastian global seperti saat ini.
Sambil mencari pembeli dalam beberapa bulan terakhir, Vice telah menangani pergantian jajaran kepemimpinannya.
Nancy Dubuc, mantan kepala eksekutif perusahaan, keluar tahun ini setelah hampir lima tahun bekerja di perusahaan. Jesse Angelo, presiden global untuk berita dan hiburan perusahaan, juga keluar dari perusahaan. (ADF)