Kemudian pengembangan budidaya ramah lingkungan di kawasan laut, pesisir, dan darat, penataan pemanfaatan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil untuk melindungi sumber daya di dalamnya dari kerusakan akibat kegiatan ekonomi, serta program pengelolaan sampah laut.
"Prinsipnya, ekologi adalah panglima. Kalau ekologinya terjaga, ekonomi pasti mengikuti. Tapi kalau ekosistemnya rusak, kegiatan ekonomi juga pasti akan mati," pungkasnya.
Sementara itu, Dato Lim Jock Hoi menyatakan dukungannya terhadap program Ekonomi Biru yang diusung pemerintah Indonesia. Menurutnya negara-negara ASEAN memang harus pro-aktif dalam menjalankan prinsip Ekonomi Biru, termasuk pada sektor kelautan dan perikanan.
"Saya mengapresiasi pemerintah Indonesia yang terus berupaya memperkuat Ekonomi Biru, yang antara lain mencakup transformasi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat sebagai kawasan peruntukan budidaya perikanan di Indonesia," ujarnya.
(FRI)