“Kita kenapa nggak bisa ekspor ke sana, tapi ternyata di Jepang saya dapat infonya, karena cara penangkapan di Indonesia masih barbar, aduh saya diam, jadi malu, memang benar cara penangkapan kita barbar” lanjutnya.
Trenggono mengatakan pola penangkapan ikan di luar negeri berbasis pada permintaan pasar. Artinya, jenis ikan yang akan ditangkap nelayan adalah ikan yang dibutuhkan pasar.
“Penangkapan di luar berbasis pada demand, di luar negeri, kapal rata-rata 30 GT, ini yang perairan istilahnya tuh perairan pulau di selat, 30 GT, dan mereka sudah tahu mereka menangkap jenis ikan apa yang dibutuhkan pasar, sehingga waktu dia mendarat, sudah laku semua,” bebernya.
“Kalau di kita nggak, semua ikan diambil, yang penting ikan,” lanjut Trenggono.
(SAN)