sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Klaim Beras Melimpah, Pemprov Jabar dan Jatim: Jangan Impor

Economics editor Selfie Miftahul Jannah
01/12/2022 10:16 WIB
Harga beras di dalam negeri saat ini mengalami lonjakan imbas adanya kabar stok di gudang Bulog menipis.
Klaim Beras Melimpah, Pemprov Jabar dan Jatim: Jangan Impor. (Foto: MNC Media)
Klaim Beras Melimpah, Pemprov Jabar dan Jatim: Jangan Impor. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga beras di dalam negeri saat ini mengalami lonjakan imbas adanya kabar stok di gudang Bulog menipis. Di tengah kabar tersebut dua provinsi yaitu Jawa Barat dan Timur mengklaim produksi beras di kawasan tersebut surplus sehingga dua kawasan tersebut tidak membutuhkan beras impor. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadang Hidayat menyampaikan angka sementara BPS tahun 2022, produksi padi Jawa Barat bulan September - Desember 2022 sebanyak 2,7 juta ton gabah kering giling (GKG) dan produksi ini setara dengan 1,56 juta ton beras. 

“Bila jumlah penduduk Jawa Barat saat ini berdasarkan data BPS tahun 2020 sebanyak 49,93 juta orang dengan tingkat konsumsi beras berdasarkan data Susenas DKPP Jawa Barat tahun 2021, maka kebutuhan beras rakyat Jawa Barat sebanyak 1,38 juta ton sehingga Jawa Barat masih surplus beras sebesar 178.883 ton beras,” Kata Dadang dalam keterangan resmi, Kamis (1/12/2022).

Dadang menyebutkan stok beras sampai tersebar di hampir semua Kabupaten / Kota di Jawa Barat serta berupa stok sebanyak kurang lebih 10 persen dari surplus yaitu berupa stok beras di penggilingan dan digudang pedagang sebanyak dengan total 15. 968,19 ton. Dan harga rata- rata gabah kering panen sebesar Rp.4.886, sehingga jika beras impor masuk langsung membuat harga gabah dan beras anjlok.

“Disamping stok di penggilingan dan gudang pedagang tentunya beras Jawa Barat juga tersebar dan tersimpan berupa stok di rumah tangga,” jelas Dadang. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement