sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Klaim Tidak ada Penimbunan, Pegawai Ritel Sebut Stok Minyak Goreng Sedikit 

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
03/03/2022 16:08 WIB
Kelangkaan minyak goreng kemasan kembali terjadi ditengah masyarakat. Padahal Pemerintah melalui kementerian Perdagangan sudah mencoba mengatasinya.
Klaim Tidak ada Penimbunan, Pegawai Ritel Sebut Stok Minyak Goreng Sedikit 
Klaim Tidak ada Penimbunan, Pegawai Ritel Sebut Stok Minyak Goreng Sedikit 

IDXChannel - Kelangkaan minyak goreng kemasan kembali terjadi ditengah masyarakat. Padahal Pemerintah melalui kementerian Perdagangan sudah mencoba mengatasi masalah tersebut melalui penerapan kebijakan DMO (Domestic Market Obligation) dan DPO (Domestik Product Obligation).

Melalui kebijakan tersebut mengharuskan para produsen minyak goreng untuk menyuplai 20% persen produksi minyak mentahnya untuk kebutuhan dalam negeri dan menjadi syarat sebelum melakukan ekspor.

Meski demikian kebijakan tersebut membuahkan hasil yang tidak jauh berbeda kondisinya dari sebelum adanya kebijakan tersebut. Saat ini baik di pasar tradisional maupun ritel modern sama-sama tengah terjadi kelangkaan minyak goreng dengan harga versi pemerintah.

Kelangkaan tersebut pun akhirnya membuat banyak tuduhan yang muncul di masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa pihak ritel modern menimbun minyak goreng, atau apa yang di jual tidak sama dengan barang yang datang.

Salah satu pegawai rietl modern di Alfamidi, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Intan (26) mengaku memang suply yang masuk cukup terbatas. Sedangkan pembelian masyarakat terhadap minyak goreng cukup tinggi.

"Kalau untuk sekarang belum lagi, dia pengirimannya 2 - 3 hari, kalau pengiriman sendiri tidak banyak, paling 2 sampai 3 karton, berarti ada 18 pcs, dan itu langsung habis dibeli beli masyarakat," ujar Intan kepada MNC Portal, Kamis (3/3/2022).

Oleh karena itu Intan menjelaskan ketika barang yang datang itu lebih banyak, terkadang pihak ritel pun sengaja untuk membatasi display minyak goreng, namun akan dikeluarkan kembali dengan rentan waktu yang berbeda. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari pembelian yang melebihi dari aturan yang sudah dibuat ritel, yaitu satu orang satu item.

"Kalau untuk pembelian minyak kan memang sedang diburu juga, jadi ritel itu mengantisipasi kan oknum yang membeli banyak untuk pemakaian sendiri, lagian juga kita datangnya sedikit, cuma 3 karton doang," sambung Intan.

Pegawai ritel Alfamart, di Lubang Buaya Jakarta Timur, Tia (28) menambahkan ritel pun sebetulnya tidak ada waktu untuk menimbun, sebab ketika barang datang, sudah banyak masyarakat yang mengantri untuk langsung membeli minyak goreng.

"Bukan ditimbun ya, tapi memang si customer itu setiap datang barang, dia sudah nunggu, jadi kalau ada satu yang nunggu, itu langsung cepat informasi itu menyebar ke yang lain" tutur Tia.

(NDA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement