Terkait hal itu, Teten akan mengajak sejumlah aktivis dan penggiat Non-governmental organization (NGO) untuk berdialog mengenai paparannya untuk memperbanyak wirausaha mapan dibandingkan jumlah aktivis.
"Saya berharap dengan dialog nanti bisa membangun kolaborasi untuk tujuan besar pengembangan wirausaha nasional menjadi bagian dari aktivisme sosial, dan tidak dipersepsi saya anti-aktivis sosial atau anti-demokrasi," pungkas dia.
Sebelumnya, Teten Masduki, mengingatkan salah satu indikator kemajuan sebuah negara adalah dari banyaknya pengusaha di negara tersebut. Hal ini menjadi dasar bagi pemerintah yang selalu berupaya mencetak sebanyak=banyaknya pengusaha baru.
Yang menarik, dalam pernyataan yang disampaikan pada konferensi pers di Kantor Kemenkop UKM, Kamis (12/5/2022) tersebut, Teten juga menyelipkan sindiran terhadap para aktivis yang kerap melontarkan kritik terhadap pemerintah.
"Kita semua tahu bahwa semua lembaga dunia telah memprediksi Indonesia di tahun 2045 akan menjadi empat besar (perekonomian dunia). Prasyarat untuk menjadi negara maju itu adalah kita harus menambah jumlah pengusaha, jadi jangan terlalu banyak aktivisnya," ujar Teten, dalam konferensi pers tersebut.