Sementara sampah nasional terbesar berikutnya berasal dari perniagaan, yakni 21,07%. Kemudian 16,08% timbulan sampah dari pasar. Sedangkan 7,14% timbulan sampah berasal dari kawasan komersial/industri/kawasan lainnya; 6,82% dari fasilitas publik; 5,96% dari perkantoran; dan 3,3% berasal dari sumber-sumber lainnya.
Berdasarkan jenisnya, mayoritas timbulan sampah nasional berupa sampah sisa makanan dengan proporsi 41,55%, diikuti sampah plastik dengan proporsi 18,55%.
"Kita ingin mengelola limbah bukan untuk membawanya ke TPA lagi, tapi bagaimana kita menggunakan ini, menciptakan ekonomi sirkular dengan dibangunnya bank sampah dan juga kita harus bekerja degan para pengepul sampah," tuturnya.
"Saat ini kita sudah memiliki tim yang terdiri dari 15 persen (PNS) untuk bekerja (di sektor) ekonomi serkular dan mengurangi sampah atau limbah," tambah dia.
(RNA)