IDXChannel - Terkenal dengan perannya yang signifikan dalam pasar energi global, Timur Tengah ternyata juga mengembangkan industri penting lainnya, mulai dari logam, bahan kimia, hingga pertanian.
Berdasarkan data ekspor Observatory of Economic Complexity (OCE) yang dilansir dari Visual Capitalist, Senin (6/11/2023), pada 2021, ekspor Timur Tengah mencapai nilai total USD1,27 triliun. Meskipun kawasan ini berada di bawah Asia, Eropa, dan Amerika Utara dalam hal ekspor global, kawasan ini melampaui Afrika dan Amerika Selatan.
Lantas, apa saja produk utama yang diekspor oleh negara-negara Timur Tengah? (Lihat tabel di bawah.)
Meskipun marak negara melakukan upaya untuk mendiversifikasi ekonomi mereka dan mengurangi ketergantungan minyak, sebagian besar ekspor masih berasal dari bahan bakar fosil.
Timur Tengah menyumbang sepertiga dari produksi minyak global, menghasilkan lebih dari 30 juta barel per hari. Menariknya, lima dari 10 produsen minyak terbesar di dunia berada di wilayah ini.
Namun, beberapa negara seperti Turki memiliki ekonomi yang lebih beragam. Ekspor negara ini mencakup mineral, mesin, hingga tekstil, dengan mobil sebagai ekspor utamanya. Turki menjadi negara ketiga sebagai eksportir terbesar di Timur Tengah dengan total ekspor senilai USD234 miliar atau setara dengan Rp3.627 triliun (kurs Rp15.500 per dollar) pada 2021.
Iran telah memanfaatkan cadangan minyak dan gas alamnya yang melimpah dengan cara yang berbeda, yaitu dengan menjadi produsen plastik yang signifikan. Saat ini, plastik dan karet merupakan seperempat dari ekspor Iran dengan total USD14 miliar.
Sementara negara kecil Timur Tengah, Palestina mengekspor batu bangunan dengan nilai ekspor tertinggi USD0,2 miliar dan total ekspor sebesar USD1,5 miliar atau senilai Rp23,2 triliun pada 2021.
Mengingat bahwa sektor minyak adalah salah satu yang paling signifikan terhadap ekonomi global baik dari segi volume maupun nilai transaksi, banyak negara Timur Tengah yang menjadi pemain penting dalam politik internasional.
Negara-negara seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memiliki dampak langsung pada pasar minyak dan memainkan peran penting dalam menentukan harga komoditas.
Karena ekspor dan impor barang yang sangat besar di kawasan ini, serta pentingnya minyak dan gas dalam produksi barang di seluruh dunia, konflik regional oleh negara-negara Timur Tengah tentu berdampak langsung pada pasar global.
Mengutip pemberitaan IDXChannel sebelumnya, perekonomian global saat ini berada pada ‘titik berbahaya’ akibat konflik Israel dan Palestina yang kian memanas di Timur Tengah. (ADF)