Arifin menegaskan agar di tengah harga minyak dunia yang tinggi, dengan Indonesian Crude Price (ICP) pada Juni yang mencapai USD 117 per barel, diharapkan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dapat menjaga dan meningkatkan produksi dan lifting minyak dan gas untuk memenuhi kebutuhan migas dalam negeri.
“Forum ini menjadi kesempatan para CEO untuk dapat melakukan review capaian setengah tahun pertama 2022 dan memaksimalkan sisa tahun ini. Hal ini sebagai sebagai pijakan turnover menuju 2030. Mari kita tekadkan, bahwa produksi meningkat dan tidak ada penurunan," kata Arifin.
Tingginya harga minyak dan gas dunia menjadi kesempatan emas bagi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Kenaikan ini dapat mendorong peningkatan produksi Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyebut tingginya harga minyak dan gas dunia mampu meningkatkan produksi dan lifting migas nasional. Penilaian positif ini lantaran produksi dan lifting migas dalam negeri masih jauh dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2022.
“Tingginya harga minyak dan gas dunia adalah kesempatan emas untuk KKKS dapat meningkatkan produksi dan lifting migas nasional yang saat ini masih jauh dari target APBN 2022 dan Long Term Plan (LTP) Industri Hulu Migas, sehingga perlu adanya program recovery plan," kata Dwi