Arifin menekankan pihaknya akan tetap berupaya menjalankan program konversi motor ini sesuai dengan yang ditargetkan pada 2024 yakni 150 ribu unit. Satu-satunya cara yaitu dengan mendorong motor tua untuk bisa dikonversi.
Selain itu, pihaknya juga tetap mencari badan usaha dan instansi yang ingin mengkonversikan sepeda motor operasional perusahaan.
Bahkan, Kementerian ESDM kini juga mengincar perguruan tinggi untuk memasifkan program konversi sepeda motor konvensional menjadi motor listrik.
"Cukup banyak instansi, lalu perguruan tinggi juga banyak. Tapi itulah ternyata ada sesuatu yang mesti diselesaikan," pungkasnya. (NIA)