Meski demikian, tidak jelas bagaimana Korea Utara dapat dengan cepat mengatasi masalah ini karena perbatasan negara itu tetap ditutup karena pembatasan COVID-19.
Sesuai laporan terbaru Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Korea Utara kekurangan 8.600.000 ton makanan.
Meski Korea Utara belum secara resmi mengkonfirmasi kasus COVID-19, negara itu telah memberlakukan tindakan anti-virus yang ketat, termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik.
Negara ini bergantung pada China untuk banyak barang yang tidak dapat diproduksinya, termasuk makanan dan bahan bakar.
“Pada rapat pleno komite pusat Partai Buruh Korea Utara yang berkuasa, Kim mengatakan ekonomi membaik tahun ini, dengan output industri tumbuh 25% dari tahun sebelumnya,” ungkap laporan kantor berita resmi KCNA.