Lebih lanjut Luhut memaparkan fokus Presiden yaitu pelaksanaan pertanian tidak hanya kesiapan lahan tetapi juga keterlibatan SDM Petani yang mencukupi.
“Tentu ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kita coba secara bertahap, saat ini dengan lahan PTPN seluas ±980 Ha yang telah dikerjasamakan dengan Kostrad yang melibatkan masyarakat sejumlah ±293 Petani dari 10 kelompok tani,” kata Luhut.
Selain itu, Menko Luhut menjelaskan untuk jenis komoditas yang ditanami adalah jagung, yang dilakukan secara bertahap dimulai dari ±100 Ha hingga saat ini telah mencapai ±480 Ha.
Sedangkan untuk pasca panen sudah ada gudang pengeringan pipil jagung dengan dukungan dari PT Pindad berupa fasilitas mesin pengering buatan dalam negeri.
“Dengan adanya mesin pengering ini, jadi hasil panen jagung Bapak/Ibu semua di sini bisa lebih optimal dan harganya juga bisa maksimal,” katanya.