sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kurangi Emisi Karbon, PLN Olah Limbah Jagung Jadi Bahan Co-Firing PLTU

Economics editor Febrina Ratna
15/06/2024 11:00 WIB
PLN memanfaatkan limbah produksi jagung menjadi bahan biomassa untuk co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya.
Kurangi Emisi Karbon, PLN Olah Limbah Jagung Jadi Bahan Co-Firing PLTU. (Foto: Dok. PLN)
Kurangi Emisi Karbon, PLN Olah Limbah Jagung Jadi Bahan Co-Firing PLTU. (Foto: Dok. PLN)

Dia pun mengapresiasi PLN Nusantara Power yang telah mengambil langkah tepat dalam memanfaatkan limbah bonggol jagung yang berlimpah tersebut. Langkah nyata itu pun membuat produksi lebih bermanfaat untuk energi hijau.

"Saya melihat ada potensi besar yang dapat dimanfaatkan PLN Nusantara Power dalam mengolah limbah bonggol jagung sebagai bahan biomassa. Saya berharap agar limbah ini dapat terserap paling tidak 20 persen dari total produksi jagung," ujar Junaedi Bakri.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menyampaikan pihaknya telah menyelesaikan uji coba co-firing bonggol jagung di dua lokasi, yaitu PLTU Punagaya dan PLTU Tanjung Awar-Awar, Tuban.

Ruly mencatat total kebutuhan biomassa bahan co-firing PLTU Punagaya mencapai 100 ribu ton per tahun dengan potensi penurunan emisi mencapai sekitar 169 ton CO2. Kabupaten Jeneponto memiliki potensi limbah jagung yang dapat dipergunakan sekaligus menjadi solusi pengurangan sampah.

Tidak saja berdampak positif terhadap peningkatan kualitas lingkungan, co-firing yang diterapkan oleh PLN Nusantara Power juga berperan dalam menggerakan roda perekonomian dan Usaha Miro Kecil Menengah (UMKM) warga sekitar PLTU tersebut.

"Selain berkontribusi positif pada lingkungan, metode co-firing ini juga merupakan hasil dari pasokan UMKM warga sekitar sehingga program ini turut mengangkat tingkat ekonomi masyarakat,” kata Ruly.

Selain itu, PLN Nusantara Power mengaplikasikan co-firing di 25 PLTU yang ada di Indonesia. "Di tahun 2023 lalu kami telah memproduksi 525,62 GWh energi hijau dari co-firing atau setara dengan reduksi emisi karbon sebesar 533.291,79 metrik ton,” ujarnya.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement