Senada, Direktur Mega Proyek PLN, Wiluyo Kusdwiharto mencatat pada tahap pertama pihaknya mengkonversi PLTD sebesar 212 megawatt menjadi hybrid berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Battery Energy Storage System (BESS).
"Dalam tahap pertama direncanakan sekitar 212 megawatt PLTD di sekitar 183 lokasi akan dikonversi menjadi hybrid dengan PLTS dan battery energy storage system ," ujar Wiluyo.
Pada tahap pertama program dedieselisasi ini, perseroan menggunakan skema tender baru berupa clustering agar proyek berjalan maksimal. Wiluyo menyebut clustering berfungsi meningkatkan ukuran proyek agar memiliki nilai ekonomis yang besar, sehingga menarik bagi investor.
Skema kedua berupa mengakomodasi pertumbuhan permintaan melalui skema modular incremental development dengan menambah kapasitas secara bertahap. Menurut Wiluyo skema ini cocok dengan wilayah remote, lantaran karakteristik pertumbuhan beban berbeda dengan kota besar.
Lalu, skema ketiga dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini. PLN akan membuka ruang seluas-luasnya untuk inovasi teknologi.