IDXChannel - Starbucks melaporkan laba yang lebih rendah pada periode Januari-Maret 2024. Pendapatan turun di berbagai pasar utama seperti Amerika Utara dan China.
"Kinerja ini tidak memenuhi harapan kami,” kata Kepala Eksekutif Starbucks Laxman Narasimhan, dilansir dari AFP pada Rabu (1/5/2024).
“Prospek ekonomi yang buruk berdampak pada penjualan secara luas,” kata Narasimhan dalam konferensi telepon dengan para analis.
Laba perusahaan kedai kopi terbesar di dunia tersebut mencapai USD772,4 juta atau sekitar Rp12,5 triliun pada kuartal yang berakhir 31 Maret, turun 15 persen dibandingkan periode serupa tahun lalu.
Sementara itu, pendapatan turun dua persen menjadi USD8,6 miliar atau sekitar Rp139 trilun. Pendapatan di Amerika Utaraturun tiga persen, sementara di China turun 11 persen.