IDXChannel - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur tidak bisa lagi hanya mengandalkan APBN.
Oleh karena itu diperlukan pembiayaan alternatif non APBN untuk memenuhi target pembangunan. Sebab jika hanya mengandalkan APBN dipastikan pembangunan infrastruktur bakal bergerak lambat.
"Banyak sekali skema pembiayaan kreatif untuk infrastruktur ini, untuk bisa mendorong dan mengisi celah kekurangan pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur terutama dalam percepatannya," kata Menteri Basuki dalam acara Hari Puncak Creative Infrastructure Financing, Kamis (1/12/2022).
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna mengatakan target pembangunan jalan pada tahun 2020 - 2024 mencapai 2.500 km.
Turki Bakal Garap Jalan Tol di Sumatera
Herry mengungkapkan salah satu tantangan dalam pencapaian target tersebut adalah masalah pembebasan lahan yang tidak murah untuk dibangunkan jalan. Bahkan menurutnya dibutuhkan dana setidaknya Rp100 triliun hanya untuk membuka lahannya saja. Belum masuk dalam kebutuhan dana konstruksinya.
"Di sana (pembangunan jalan) ada isu pengadaan tanah, dimana kebutuhan dananya Rp100 triliun untuk 2.500 km tadi, ini pun harus kita selesaikan," sambung Herry TZ.
Menutup kebutuhan pembiayaan itu, maka Herry mengatakan salah satu solusinya dengan mencari pembiayaan alternatif diluar APBN. Sebab untuk masalah pengadaan tanah, dalam satu tahun APBN hanya mampu menutup sekitar Rp10 triliun saja.
"Karena kalau berdasarkan ketersediaan dana APBN yang ada, paling hanya 10 triliun per tahun, sehingga kita selalu kebelakang, kenapa hanya 50% yang kita bangun karena kita tidak siap dengan tanahnya," pungkasnya.
(SLF)