Meski sejauh ini Bank Sentral dan pemerintah masih kerap berselisih pendapat terkait regulasi cryptocurrency, namun diharapkan Undang-Undang terkait penggunaan Rubel Digital sudah dapat disahkan dan diterapkan pada tahun ini juga.
"Jika kami meluncurkan ini, maka negara lain akan mulai aktif menggunakannya ke depan, dan kendali Amerika atas sistem keuangan global akan berakhir secara efektif," pungkas Aksakov.
Sejumlah pakar ekonomi dan perbankan mengakui bahwa dengan adanya teknologi baru maka negara-negara akan dapat berhubungan secara lebih mandiri antara satu sama lain, tanpa terlalu bergantung lagi pada saluran pembayaran yang didominasi negara-negara Barat, seperti sistem SWIFT.
Dalam sistem SWIFT, keanggotaan Rusia telah dibekukan menyusul invasinya ke Ukraina. Maka dengan penggunaan Rubel Digital, dinilai menjadi solusi paling logis dan realistis diambil oleh Rusia, agar tetap dapat berinteraksi dan bertransaksi dengan negara-negara lain.
Salah satunya terkait kerjasamanya dengan China. Kedua negara telah meningkatkan perdagangan satu sama lain. Perusahaan-perusahaan Rusia diketahui juga telah mulai menerbitkan utang dalam yuan. (TSA)
Penulis: Nur Pahdilah