IDXChannel - PT Pertamina (Persero) menandatangani Amandemen Nota Kesepahaman (Amendment of Memorandum of Understanding/MoU) dengan Sonatrach, perusahaan migas Algeria.
Selain memperkuat kerja sama kedua perusahaan di bidang eksplorasi dan produksi migas, MoU itu juga mencakup upaya dekarbonisasi termasuk potensi kerja sama pengembangan Carbon Capture & Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization & Storage (CCUS), serta potensi penggunaan energi ramah lingkungan seperti Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Direktur SPPU Pertamina A Salyadi Saputra menjelaskan, MoU ini merupakan amandemen dari MoU sebelumnya yang telah ditandatangani pada 2021. Pada amandemen ini, dilakukan perpanjangan kerja sama kedua pihak, yakni hingga 2025.
"Amandemen MOU Pertamina dan Sonatrach menunjukkan keseriusan Pertamina menggarap lapangan di luar negeri dan ekspansi bisnis di panggung dunia," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (21/12/2023).
Penandatanganan amandemen MOU ini akan lebih memperkuat hubungan kedua belah pihak setelah sebelumnya pada tanggal 15 Juni 2023 melakukan penandatanganan kontrak baru pengelolaan blok migas 405A.
"Dengan momentum ini diharapkan semakin banyak peluang kerja sama pengelolaan blok migas yang bisa didapatkan oleh Pertamina dan melanjutkan kolaborasi dan sinergi antara Pertamina dan Sonatrach untuk mengupayakan kolaborasi yang terintegrasi, baik dari ppstream hingga downstream serta energi baru dan terbarukan,’" tambah Salyadi.
Pertamina tertarik dengan kemungkinan kemitraan melalui blok eksplorasi dan eksploitasi bersama Sonatrach dan menantikan peluang tersebut. Tidak hanya di Blok 405A tetapi juga di wilayah lain di sekitarnya yang memiliki potensi migas.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Usaha hulu migas Pertamina di luar negeri dilakukan oleh PIEP yang berada di bawah Subholding Upstream Pertamina.
PIEP mengelola aset-aset internasional, dengan fokus utama mengakuisisi dan mengelola lapangan migas serta mencari sumber-sumber migas di berbagai negara. Tujuannya, untuk pemenuhan kebutuhan migas domestik serta mendukung ketahanan energi nasional.
Hingga saat ini, PIEP telah memiliki aset lapangan migas luar negeri yang tersebar di 12 negara yaitu Algeria, Malaysia, Irak, Prancis, Italia, Namibia, Tanzania, Gabon, Nigeria, Kolombia, Angola, Venezuela.
"Pertamina melalui PIEP ingin terus meningkatkan investasi migas di Algeria, karena Algeria dianggap sebagai prioritas untuk tumbuh karena kami sudah mempunyai footprint. Kerja sama ini juga merupakan peluang untuk membuka nilai bisnis Algeria termasuk sinergi dengan peluang masa depan lainnya untuk terus berkembang," pungkas Fadjar.