IDXChannel - Kalangan pengamat penerbangan menilai keputusan Lion Air Group untuk memulangkan 8.000 karyawannya murni karena dampak pandemi Covid-19, bukan karena permasalahan manajemen ataupun kondisi market. Hal tersebut juga banyak dilakukan oleh maskapai besar di seluruh dunia.
Pengamat Penerbangan, Arista Atmadjati mengatakan, dampak pandemi yang berkepanjangan membuat tingkat okupansi menurun drsatis. Hal tersebut mempengruhi pendapatan maskapai penerbangan.
“Jadi ini adalah fenomena global ya, bukan karena kesalahan manajemen diantara para maskapai. Ini karena penumpang drop, vaksin juga belum merata, juga di dunia ini positif Covid juga belum menurun drastis. Sehingga penumpang takut untuk terbang,” ujarnya dikutip dari program Newscreen Evening IDX Channel, Selasa (3/8/2021).
Arista berharap, maskapai yang mengalami penurunan tingkat okupansi, harus meningkatkan tingkat angkutan barang. Sehingga hal itu dapat menutupi kekurangan beban operasional baik untuk biaya gaji pegawai ataupun sewa pesawat. (FIRDA/NDA)