sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Luhut Ajak Menlu China Makan Durian di Laboan Bajo sambil Bahas Proyek Kereta Cepat

Economics editor Nur Ichsan Yuniarto
20/04/2024 20:57 WIB
Wang Yi tampak menikmati suasana tenang dari Sunset Diplomacy Meeting dengan pemandangan senja tepi pantai, disertai siluet pulau-pulau kecil.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (Instagram)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (Instagram)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali membahas proyek kereta cepat dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi. Kali ini, keduanya berbincang sembari menyantap durian.

Keduanya bertemu di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini diungkapkan Luhut lewat unggahan akun Instagramnya, @luhut.pandjaitan, Jumat (19/4/2024).

"Labuan Bajo menjadi destinasi berikutnya yang saya pilih untuk menyambut HE.Wang Yi, sahabat saya yang juga Menteri Luar Negeri China. Saya memang ingin menjamu H.E. Wang dengan mengajaknya menikmati hamparan keindahan alam Indonesia, selain Toba dan Bali yang pernah beliau kunjungi beberapa tahun lalu," tulis Luhut dikutip Sabtu (20/4/2024).

Luhut menambahkan, Wang Yi tampak menikmati suasana tenang dari Sunset Diplomacy Meeting dengan pemandangan senja tepi pantai, disertai siluet pulau-pulau kecil yang sangat memanjakan mata.

"Saya katakan kepada beliau bahwa ini baru sebagian, masih ada pemandangan lain yang lebih memukau akan saya tunjukkan besok, sebelum kami memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama keempat Indonesia-China (HDCM)," lanjutnya.

Pertemuan keduanya juga diwarnai dengan menyantap buah durian. Duian ini disebut-sebut sebagai buah yang disukai oleh Wang Yi.

"Sambil menyajikan durian yang menjadi buah kesukaan sahabat saya ini, kadang kami membicarakan hal-hal serius seperti kelanjutan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya," katanya.

Selain membicarakan kereta cepat, keduanya juga membahas rencana proyek penanaman padi di kawasan Food Estate Kalimantan Tengah dan pengembangan TSTH di Toba, hingga rencana pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung.

"Tak jarang juga kami membahas hal-hal ringan seperti bagaimana kesamaan akan prinsip saling terbuka, juga keanekaragaman budaya yang Indonesia dan Tiongkok miliki, mampu mendekatkan hubungan bilateral antara kedua negara sahabat ini," kata dia.

Luhut menilai sebagai bangsa yang punya kekayaan budaya di Asia, Indonesia dan China sepakat bahwa hubungan antar negara harus punya semangat yang sama dalam keterbukaan. Baik itu terkait komunikasi dan dialog maupun transfer ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Dengan keterbukaan maka kita akan mencari persamaan dan mengesampingkan perbedaan, agar tercipta rasa saling mendukung dan bekerjasama, sehingga peradaban yang maju bukan hanya tercipta dan dinikmati oleh Indonesia dan Tiongkok saja tetapi juga untuk seluruh negara di dunia," pungkasnya.

(NIY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement