Pertemuan keduanya juga diwarnai dengan menyantap buah durian. Duian ini disebut-sebut sebagai buah yang disukai oleh Wang Yi.
"Sambil menyajikan durian yang menjadi buah kesukaan sahabat saya ini, kadang kami membicarakan hal-hal serius seperti kelanjutan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya," katanya.
Selain membicarakan kereta cepat, keduanya juga membahas rencana proyek penanaman padi di kawasan Food Estate Kalimantan Tengah dan pengembangan TSTH di Toba, hingga rencana pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung.
"Tak jarang juga kami membahas hal-hal ringan seperti bagaimana kesamaan akan prinsip saling terbuka, juga keanekaragaman budaya yang Indonesia dan Tiongkok miliki, mampu mendekatkan hubungan bilateral antara kedua negara sahabat ini," kata dia.
Luhut menilai sebagai bangsa yang punya kekayaan budaya di Asia, Indonesia dan China sepakat bahwa hubungan antar negara harus punya semangat yang sama dalam keterbukaan. Baik itu terkait komunikasi dan dialog maupun transfer ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Dengan keterbukaan maka kita akan mencari persamaan dan mengesampingkan perbedaan, agar tercipta rasa saling mendukung dan bekerjasama, sehingga peradaban yang maju bukan hanya tercipta dan dinikmati oleh Indonesia dan Tiongkok saja tetapi juga untuk seluruh negara di dunia," pungkasnya.
(NIY)