"Jadi yang sedang merevisi, kita berbicara dengan Kementerian Keuangan, dan sebagainya. Kita harus kasih insentif lebih bagus lah. Sekarang saya lihat malah Afrika itu lebih bagus dari kita," tutur Luhut.
Menurutnya salah satu yang menjadi penyebab daya tarik adalah masalah rasio bagi hasil antara pemerintah dengan para pelaku usaha. Luhut kembali membawakan contoh Afrika misalnya, rasio bagi hasilnya 60:40, sedangkan Indonesia masih 85:15.
"Afrika itu malah berikan (rasio bagi hasil) 60:40. Kita masih 85:15. Jadi, kita sekarang ini harus betul tajam melihat sekeliling kita. Karena pilihan orang (investor) bukan hanya Indonesia. Banyak yang lain. Jadi, kita harus melihat di sekeliling kita," kata dia.
(Kunthi Fahmar Sandy)