sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Luhut: Ayo Rapatkan Barisan Bersama-sama Atasi Varian Delta

Economics editor Binti Mufarida
26/07/2021 08:24 WIB
Menko Luhut menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama melawan virus Covid-19 varian delta dengan memperketat prokes.
Virus Covid-19 varian delta (Ilustrasi)
Virus Covid-19 varian delta (Ilustrasi)

IDXChannel - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengajak semua masyarakat agar mentaati protokol kesehatan yang ketat terutama untuk mengatasi virus Covid-19 varian Delta.  

Luhut mengatakan bahwa penanganan pandemi Covid-19 merupakan tanggung jawab kita semua. Dengan penanganan Covid-19 berjalan baik, maka ekonomi juga akan kembali berjalan.

“Ini adalah tanggung jawab kita semua dan penanganan varian Delta ini bisa dapat ditangani dengan baik dan ekonomi rakyat kecil bisa berjalan itu berpulang kepada kita semua,” ungkap Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (25/7/2021).

“Saya berharap teman-teman sebangsa seTanah Air, ayo kita rapatkan barisan untuk kita bersama-sama mengatasi varian Delta ini, kita satu, kita kan bisa,” tegas Luhut.

Oleh karena itu, Luhut menegaskan bahwa sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa testing dan tracing akan ditingkatkan secara masif. 

“Sesuai dengan instruksi dari bapak Presiden, kegiatan testing dan tracing akan ditingkatkan secara masif. Akan dimulai pada 7 wilayah aglomerasi di Jawa dan Provinsi Bali.”

“Kegiatan tracing ini akan dikoordinir oleh TNI bersama dengan Polri, dan Puskesmas-Puskesmas di masing-masing wilayah.Untuk testing tetap dilakukan tenaga kesehatan,” sambung Luhut.

Bahkan, Luhut memastikan bahwa persiapan sudah baik dan pemerintah juga diberikan asistensi dari ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia juga Universitas Gadjah Mada.

“Tadi kami sudah merampungkan meeting kami yang sudah kami siapkan selama 5 hari. Dan saya kira Panglima TNI sudah sampai kepada persiapan yang sangat baik. Dan kami diberikan asistensi juga dari ahli-ahli epidemiologi baik itu dari Universitas Indonesia maupun dari Universitas Gadjah Mada,” tutupnya. (NDA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement