Tidak hanya itu, Luhut memandang pengawasan BPKP juga berperan penting mengidentifikasi penghematan belanja negara dan memastikan belanja negara memiliki target output dan outcome yang jelas. Untuk memastikan belanja pemerintah berkualitas, dibutuhkan peran BPKP.
“Yang bisa ngukur siapa? BPKP. Bagaimana tadi perencanaan dari Bappenas sampai ke daerah, nyambung enggak? Kalau enggak nyambung, di mana enggak nyambungnya. Apa yang harus diperbaiki. Yang bikin BPKP. Jadi BPKP ini menurut saya sangat sakti. Kalian punya peran luar biasa,” paparnya.
Menurut Luhut, saat ini ekonomi Indonesia dihadapkan pada dinamika risiko global yang dibentuk berbagai permasalahan ekonomi, geopolitik dan iklim. Untuk itu, insan auditor BPKP harus dapat beradaptasi dengan dinamika yang terjadi dan dapat memberikan solusi.
“Sampai hari ini saya tidak pernah gagal menyelesaikan masalah yang diberikan oleh Presiden. Karena tadi saya dibantu oleh BPKP melakukan audit,” pungkasnya.
(YNA)