IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara mengenai kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah.
Adapun kasus tersebut saat ini sudah melibatkan 16 orang tersangka, termasuk Harvey Moeis hingga Crazy Rich Pantai Indah Kapuk (PIK) Helena Lim.
Luhut menyayangkan praktik kasus korupsi timah terjadi di saat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyempurnakan Sistem Informasi Mineral dan Batu bara (SIMBARA) untuk meningkatkan tata kelola di sektor mineral dan batu bara.
Padahal dikatakan Luhut, nikel dan timah rencananya juga akan diintegrasikan dalam SIMBARA tersebut.
"Saya sangat menyayangkan praktik kasus korupsi timah yang terjadi kali ini, mengingat kami sedang menyempurnakan SIMBARA sehingga mampu mengintegrasikan seluruh data pertambangan di Indonesia. Tetapi hal ini sekaligus menjadi pembelajaran bagi kami semua untuk segera merampungkan digitalisasi satu data minerba tersebut," jelas Luhut dikutip dari instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Kamis (4/4/2023).
Diberitakan sebelumnya, Komisi VI DPR RI berencana membentuk panitia kerja atau Panja untuk mengawal kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah.
Demikian diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung yang menilai bahwa kasus ini sudah menjadi sorotan masyarakat luas lantaran potensi kerugian kerusakan lingkungan imbas hal ini mencapai Rp271 triliun.
"Masalah tersebut menjadi sorotan masyarakat terkait dengan nilainya disebut-sebut sangat besar, dan diduga melibatkan berbagai pihak," terang Martin Manurung dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI Bersama PT Timah Tbk di Senayan, Selasa (2/4/2024).
Adapun dalam RDP, Martin menuturkan terdapat beberapa materi yang berkaitan dengan detail permasalahan atau kasus yang saat ini dihadapi oleh PT Timah Tbk. Sehingga nantinya materi-materi tersebut akan didalami lebih lanjut dalam rapat panja, termasuk mengenai kinerja PT Timah Tbk.
Lebih lanjut Martin mengatakan, banyaknya pihak yang terlibat dalam kasus ini menjadi contoh nyata bahwa timah ini menjadi bancakan banyak pihak.
"Karena itu saya minta bapak dalam rapat panja nanti menguraikan kepada kita seperti apa carut marutnya ekosistem atau tata niaga timah, supaya kita dapa info lebih jelas. Kalau bapak tidak mau menuduh siapa-siapa, tidak perlu dijelaskan individu atau apanya namanya mungkin itu urusan penegak hukum," pungkasnya.
(NIA)