IDXChannel - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian tengah mengevaluasi fasilitas yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam.
Hal itu berkaitan dengan rencana Malaysia dan Singapura yang akan segera membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) lintas batas pertama di Asia Tenggara yang diberi nama Special Economic Zone Johor-Singapura.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong sudah beberapa kali mengadakan pertemuan untuk membahas soal insentif dan keduanya direncanakan bakal melakukan penandatanganan beberapa desain baru untuk Special Economic Zone Johor Baru itu pada September mendatang.
"Jadi itu yang harus kita kompetitif dengan mereka, terutama kita harus desain ulang Batam ini lagi supaya kompetitif seperti apa," kata Susiwijono ketika ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Apalagi, diakuinya, masih ada beberapa catatan dari investor terhadap KEK Batam termasuk soal insentif fiskal, tax holiday, tax allowance hingga fasilitas integrasi yang berkaitan dengan pajak dalam rangka impornya.
Susiwijono menambahkan, juga terkait dengan insentif non fiskal, masalah golden visa, masalah penggunaan tenaga asing, dan sebagainya yang relatif sebenarnya di KEK sudah di istimewakan dan diberikan perlakuan khusus.
"Tapi itu saja tidak cukup kan, ternyata ada faktor lain yang di luar ini. Contoh mereka membandingkan tarif listrik dan air yang di Batam. Kita harus hitung ulang nih karena kalau enggak, kita tidak kompetitif lagi. Karena investasi sekarang lagi banyak-banyaknya ke Batam. Jadi yang KEK, PSN KEK, kemudian yang Batam Khusus Batam, untuk investasi itu," ujarnya.
(Fiki Ariyanti)