Selanjutnya, menghubungkan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) ke marketplace melalui program e-Smart IKM, serta membangun Pusat Industri DIgital 4.0 (PIDI 4.0) yang terdiri dari lima pilar layanan, yaitu Showcase Center, Capability Center, Ekosistem Industry 4.0, Delivery Center, dan Innovation Center.
Namun demikian, lanjut Agus, Indonesia masih terus belajar dari negara-negara lain yang sudah maju dalam mengadopsi teknologi digital, khususnya di sektor industri.
“Indonesia masih perlu melihat best practices dari negara yang sudah lebih siap menerapkan teknologi industri 4.0,” imbuhnya.
Menperin berharap, penyelenggaraan RCID ke-2 ini menjadi forum bagi negara-negara di Kawasan Asia Pasifik untuk saling bertukar pandangan, kebijakan, pengetahuan, dan gagasan dalam pembangunan industri, khususnya mengenai transformasi digital.
“Transformasi industri 4.0 dan transisi energi menuju green industry untuk menjamin pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan,” tuturnya.