Sejarah mencatat bahwa sejak 11 Desember 1521 orang Eropa telah sampai di Tidore mengambil rempah-rempah cengkeh. Kurang lebih 27,3 ton cengkeh dibawa dengan kapal Trinidad ke Spanyol dan tercatat sebagai ekspor cengkeh terbesar pertama di dunia.
"Sehingga, atas dasar inilah ditetapkannya Tidore sebagai titik nol jalur rempah," tutur Yakub.
Pemerintah Kota Tidore Kepulauan pun dikatakannya akan mengembangkan berbgai potensi khususnya kekayaan rempah-rempah disamping mengaktifkan kembali situs-situs bersejarah.
"Dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Tidore Kepulauan, sudah dimuat soal pengembangan rempah serta situs-situs sejarah rempah yang lalu, guna dikembangkan sebagai wisata sejarah. Pemkot juga telah mengusulkan Tidore sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) supaya Pemerintah Pusat dapat memperhatikan wisata sejarah," tegas Yakub. (TSA)