“Digital fashion diharapkan bisa mengurangi waste yang dihasilkan industri saat tahap produksi. Dengan cara apa? Dengan mengurangi konsumsi air, zat kimia, dan penggunaan bahan baku kain secara total,” ungkap Angela.
Hal ini, dikatakan Angela, tentunya sejalan dengan tujuan diselenggarakannya BDFW 2022 sebagai ajang kampanye untuk menyuarakan dampak industri fashion pada lingkungan, serta peluang dari digital fashion itu sendiri.
Terlepas dari semua potensinya, saat ini pengembangan teknologi digital fashionn juga menghadapi berbagai tantangan, terutama dari segi pendanaan dan juga dari segi SDM.
Karena itu, ke depannya, seluruh pemangku kepentingan perlu bekerja sama meningkatkan jumlah digital talent dan juga meningkatkan pemahaman tentang manfaat industri fashion Tanah Air dari sisi ekonomi maupun lingkungan kepada seluruh stakeholders terkait. (TSA)