“Dengan diberikannya kepercayaan dari konsorsium pengembangan Bioavtur J2.4 untuk menggunakan bahan bakar bioavtur di pesawat CN235-220 FTB, diharapkan dapat mendukung pemanfaatan bahan bakar nabati di sektor industri kedirgantaraan dan dapat meningkatkan kemandirian energi, terutama kombinasi antara penggunaan avtur dengan kelapa sawit,” kata Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI Gita Amperiawan dalam siaran persnya.
Pelaksanaan ground test merupakan tahap terakhir sebelum dilakukan flight test. Rencananya akan dilakukan dua kali flight test di minggu kedua bulan September 2021, sebelum pesawat diterbangkan ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada tanggal 15 September 2021.
“Dari hasil pengetesan yang baru saja kami laksanakan, yang pertama adalah start engine sebelah kanan yang menggunakan bioavtur J2.4 kemudian diikuti dengan start engine sebelah kiri yang menggunakan avtur Jet A1, semuanya normal tidak ada abnormality," katanya.
Kemudian pihaknya melakukan power check dengan power pertama kali adalah flight idle dan secara bertahap dinaikkan sampai ke maximum takeoff power. Setelah itu yang terakhir dilakukan evaluasi respon engine saat akselerasi dan deselerasi. Disusul dengan perubahan secara cepat dari maximum power ke flight idle diikuti dengan slamming ke maximum power.
"Dari semua test yang dilakukan, respon engine semuanya normal dan tidak terlihat perbedaan dibandingkan saat menggunakan bahan bakar Avtur,” jelas Captain Adi Budi.