Mastercard dan Visa Hentikan Layanan Kredit di Rusia

IDXChannel - Dua perusahaan kartu kredit terbesar dunia, mastercard dan visa, secara resmi menghentikan proses transaksi di Rusia pada 2022. Keputusan ini diambil imbas dari invasi yang dilakukan negeri Beruang Merah tersebut ke Ukraina.
Dikutip dari 1st Session Closing, Senin (07/03/2022), tindakan Rusia yang menginvasi tetangganya itu dinilai dapat menimbulkan ketidakpastian ekonomi, dan langkah menghentikan sementara layanan mereka di sebuah negara belum pernah terjadi sepanjang sejarah.
"Melihat sifat konflik saat ini yang belum pernah terjadi sebelumnya dan lingkungan ekonomi yang tidak pasti, Mastercard memutuskan menangguhkan layanan jaringan di Rusia," jelas Mastercard dalam keterangan resminya.
Seperti diketahui, Mastercard telah beroperasi di Rusia selama lebih dari 25 tahun. Dengan kebijakan tersebut kartu yang dikeluarkan oleh perbankan Rusia tidak lagi didukung jaringan mastercard, sebagai bentuk kepatuhan pada sanksi global terhadap Moskow.
Bahkan perusahaan prinsipal pembayaran yang memiliki hampir 200 karyawan di Rusia juga memastikan kartu berlogo mastercard di luar negeri tidak akan berfungsi di merchant maupun ATM miliki Rusia.
Sejalan dengan Mastercard, Visa mengumumkan rencana kerja dengan klien dan mitranya di Rusia untuk memberhentikan seluruh transaksi dan operasi visa di Rusia. Tindakan ini dilakukan guna menanggapi invasi yang tidak dapat diterima oleh pihak visa maupun dunia.
"Semua transaksi yang dilakukan dengan kartu Visa keluaran Rusia tidak akan berfungsi di luar negeri dan kartu Visa apa pun yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan di luar Rusia tidak akan lagi berfungsi di dalam Federasi Rusia," ujar Visa dalam pernyataan resmi.
Sebelumnya mastercard telah memblokir sejumlah institusi keuangan Rusia dari jaringan transaksi yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya atas invasi Rusia ke Ukraina.
Maka dari itu perusahaan juga berjanji akan menyumbangkan sekitar USD2 juta atau setara dengan Rp28,77 miliar untuk bantuan kemanusiaan bagi Ukraina. (TYO/SALSA)