Untuk tahap awal produksi, kata Dhani, pabrik BAIC Indonesia baru menerapkan sistem perakitan semi knocked down (SKD). Nantinya, pabrik akan menerima kendaraan setengah jadi dari pabrik BAIC di China, untuk kemudian dilakukan perakitan komponen hingga proses akhir berupa kendaraan utuh.
Dhani menegaskan, BAIC Indonesia akan memproduksi mobil secara bertahap dan akan menuju full completely knock down (CKD) dengan mengikuti aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di Indonesia.
"Tidak hanya untuk pasar Indonesia, PT JIO bahkan berencana untuk melakukan ekspansi penjualan secara ekspor ke pasar otomotif ASEAN," katanya.
BAIC memiliki sejarah panjang di industri otomotif China. Berdiri sejak 1958, perusahaan itu merupakan salah satu dari lima produsen otomotif terbesar di Negeri Tirai Bambu. BAIC juga memiliki produksi otomotif gabungan dengan merek mobil Jerman dan Korea Selatan, seperti Beijing Benz, Fujian Benz, Beijing Hyundai, dan Foton Daimler.
(RFI)