Advenia Elisabeth/MPI
Untuk area cekungan, Mirza bilang, PT KCIC melalui konsorsium kontraktor membuat box control di cekungan, dan saringan pada setiap ujung saluran drainase agar dapat membersihkan sampah yang masuk ke saluran.
“Di Bekasi, secara berkala PT KCIC melalui konsorsium kontraktor melakukan pembersihan sungai karena banyak sampah yang menyumbat aliran sungai. Pembersihan dilakukan secara berkala bahkan dalam sekali pengangkutan bisa mencapai 100-150 truk,” urainya.
Lebih detilnya lagi, Mirza menerangkan bahwa PT KCIC juga melakukan pagar pembatas, pembersihan sampah, dan pemotongan rumput di area proyek. Hal itu dilakukan guna menghindari adanya sumbatan pada saluran aliran air.
Adapun Mirza membeberkan salah satu contoh daerah yang sudah dibuatkan saluran crossing sementara adalah Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Pasalnya, daerah ini dinilai memiliki potensi banjir cukup tinggi. Sehingga pembuatan saluran crossing ini agar dapat mengarahkan air ke hilir.
“Kemudian untuk menghindari masuknya kotoran tanah dari area kerja proyek menuju ke badan jalan tol, PT KCIC melakukan antisipasi dengan membuat washing bay dengan menggunakan 1 unit jet washer di setiap pintu keluar masuk proyek,” tambahnya. (NDA)
