"Biasanya di Hypermart, TipTop, atau di Naga Swalayan, tapi sekarang tidak pernah ada, sudah bangat," sambung Shinta.
Menurutnya alternatif lain untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengurangi penggunaan minyak goreng untuk beberapa hari kedepan. "Makanya saya juga bingung nih kalau untuk dirumah, paling tidak ada goreng-gorengan lah untuk sementara, katanya murah, tapi barangnya tidak ada," lanjut Shinta.
Shinta mengaku sudah sejak hari selasa lalu dirinya mencari minyak goreng. Namun hampir setiap ritel yang dikunjunginya sudah tidak menyediakan minyak goreng. Alasan ritel stok terbatas.
"Biasanya di Hypermart, TipTop, atau di Naga Swalayan, tapi sekarang tidak pernah ada, sudah bangat," sambung Shinta.
Sebelumnya pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengambil kebijakan DMO (Domestic Market Obligation) dan DPO (Domestic Product Obligation) untuk menjamin ketersediaan minyak goreng di pasar. Sedangkan untuk menjamin stabilitas harga minyak goreng, pemerintah memberikan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah sebesar Rp11.500, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500, dan kemasan premium Rp14.000 untuk satu liternya.