IDXChannel - Capaian vaksinasi booster di Indonesia masih rendah yakni sebesar 26%. Hal ini tidak terlepas dari minat masyarakat yang mulai malas untuk melakukan vaksinasi.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril mengingatkan, kadar antibodi masyarakat yang telah divaksin booster, meningkat sampai 6 kali lipat.
"Pada populasi yang diberikan booster kadar antibodi ini naik 4-6 kali lipat. Jadi kita berharap semua masyarakat memerlukan dukungan untuk percepatan booster ini," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr Mohammad Syahril dalam Konferensi Pers di Kanal Kementerian Kesehatan, Jumat (16/9/2022)
Berdasarkan data yang dipaparkan, capaian vaksin 1 sudah sampai 86.90 %, dan vaksin 2 sudah 72% dan booster itu sebesar 26,45%. Namun situasi saat ini, dinilai berbeda dengan saat tahun lalu.
Menurut Syahril tahun lalu, momen mudik lebaran minat masyarakat untuk vaksinasi tinggi. Dia pun berharap hal tersebut bisa terjadi kembali, sehingga capaian vaksinasi booster bisa menyentuh 50%.
"Dosis vaksin ketiga memang April kita naik sekali karena syarat mudik lebaran, tapi setelah itu banyak penurunan karena banyak penyebab, jadi masih landai, tentu saja jadi pemikiran kita bersama agar mencapai 50%," jelasnya
Dengan demikian, ia menilai tidak sulit untuk mendapatkan vaksin booster. Sebab sudah tersedia sentra -sentra vaksinasi, vaksinnya hingga sumber daya manusia (SDM) yaitu tenaga kesehatan juga tersedia.
"Terus SDM kita juga cukup, dan vaksinnya juga cukup. Jadi tidak sulit sebetulnya tidak ada halangan," ungkap dr Syahril
Sekadar informasi, provinsi yang memiliki capaian vaksinasi booster tertinggi hanya di Bali, Jakarta, dan Riau. Berdasarkan data Bali sudah mencapai 69,8%, Jakarta 66,0% dan Kepulauan Riau 52,1%.
(DES)