Senada, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, menilai target pertumbuhan 5,4 persen tidak mudah dicapai.
Dia menyoroti realisasi pertumbuhan ekonomi yang masih menunjukkan tren perlambatan. Eko memperkirakan tantangan akan semakin berat di kuartal III-2025 karena tidak adanya stimulus besar atau faktor musiman yang bisa mendorong laju ekonomi.
"Kita tahu IMF dan World Bank itu ya memberikan proyeksi ya dengan berbagai macam analisa teknokratis mereka dan untuk 2026 ya, perkiraannya itu masih 4,8 persen ya. Jadi kalau mau tumbuh 5,4 ya selisihnya masih cukup jauh sekitar 0,6 persen sehingga menurut kami ini tidak mudah mencapai 5,4 persen," kata Eko dalam sebuah diskusi publik.
Eko menekankan untuk mencapai target tersebut, pemerintah harus memiliki strategi nyata, termasuk penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya beli, optimalisasi ekspor, dan efisiensi birokrasi.
Presiden Prabowo Subianto, saat menyampaikan RUU APBN 2026, menyatakan bahwa target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen akan dicapai melalui pengelolaan fiskal yang sehat, transformasi ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan rakyat.