Mello juga memperkirakan perbedaan efek ekonomi yang didapat karena waktu penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar bertepatan dengan musim dingin di belahan bumi utara, berbeda dengan Piala Dunia sebelumnya.
Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa kesuksesan di ajang olahraga terbesar di dunia itu dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Hanya mencapai perempat final dapat memberikan peningkatan ekspor dan diversifikasi perdagangan, menurut sebuah makalah tahun 2014, yang mungkin merupakan kabar baik bagi semifinalis kejutan tahun ini Maroko, dan efek yang lebih rendah bagi Kroasia.
Namun, latar belakang ekonomi tidak menggembirakan bagi salah satu finalis.
Prancis sedang berjuang dengan krisis energi dan gelombang pemogokan kerja. Sedangkan Argentina bertarung dengan inflasi hampir 100%, dan menderita kekeringan yang mengancam akan memangkas ekspor tanaman tahun depan.
Sejarah menunjukkan bahwa masalah ekonomi yang sudah ada sebelumnya dapat membatasi keuntungan apa pun yang datang setelah kemenangan Piala Dunia, kata Mello.
"Jika ada satu negara di Piala Dunia terakhir yang tidak mendapat banyak manfaat dari memenangkan Piala Dunia, ini adalah Spanyol pada 2010, ketika ada krisis utang negara.
"Krisis biaya hidup ini dan potensi resesi yang mendekat ini dapat menutupi efek akhirnya dari memenangkan Piala Dunia," ujarnya.
Penulis: Ahmad Fajar
(FRI)