IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Oktober 2021 naik 0,36 persen yakni sebesar USD16,29 miliar bila dibandingkan bulan sebelumnya.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, kenaikan tersebut dipicu oleh impor migas sebesar 1,68 persen dan nonmigas sebesar 0,19 persen.
"Ditinjau dari kelompok penggunaan barang, struktur impor Indonesia masih didominasi bahan baku penolong sebesar 75,55 persen, diikuti barang modal (14,69 persen), dan barang konsumsi (9,76 persen)," ujar Mendag di Jakarta, Rabu (17/11/2021).
Dia menuturkan, peningkatan impor ini didorong adanya permintaan industri dalam negeri yang ditunjukkan dengan peningkatan kinerja impor golongan bahan baku/penolong sebesar 1,77 persen dan barang modal sebesar 1,92 persen.
“Pelonggaran level PPKM di sejumlah daerah pada Oktober 2021 telah mendorong peningkatan aktivitas sektor manufaktur nasional menuju ke arah pemulihan ekonomi dan kembali menumbuhkan impor. Hal ini sejalan dengan indikator aktivitas manufaktur PMI Oktober 2021 yang kembali mencapai rekor tertinggi sejak April 2011,” terang Mendag Lutfi.
Menurut mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) termuda di Indonesia ini, impor barang konsumsi justru mengalami penurunan sebesar 11,18 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM).
“Ini disebabkan oleh penurunan permintaan produk farmasi (HS 30) sebesar 34,17 persen yang sejalan dengan melandainya kasus Covid-19 di Indonesia dan permintaan buah-buahan sebesar 14,55 persen,” ucapnya.
Adapun beberapa produk impor nonmigas yang mengalami kenaikan pada Oktober 2021 dibanding bulan sebelumnya (MoM), antara lain gula dan kembang gula (HS 17) yang naik 60,76 persen; aluminium dan barang daripadanya (HS 76) 22,61 persen; ampas/sisa industri makanan (HS 23) 22,23 persen (MoM); besi dan baja (HS 72) 18,36 persen; serta filamen Buatan (HS 54) 15,35 persen.
Sedangkan dari segi negara mitra, pertumbuhan terbesar berasal dari Afrika Selatan yang naik signifikan 72,64 persen; Oman (44,82 persen); Swiss (36,17 persen); Argentina (28,96 persen), dan Prancis (19,15 persen).
Mendag Lutfi menambahkan, kinerja impor Indonesia pada periode Januari—Oktober 2021) mencapai USD 155,51 atau naik 35,86 persen secara tahunan (YoY).
“Pertumbuhan tersebut ditopang lonjakan impor migas sebesar 63,61 persen dan kenaikan impor nonmigas sebesar 32,70 persen. Kenaikan impor periode ini menjadi sinyal positif peningkatan aktivitas industri dan perekonomian nasional,” pungkasnya.(RAMA)