Sementara itu, nilai ekspor non migas September 2024 tercatat USD20,91 miliar dan migas USD1,17 miliar. Nilai ekspor non migas September 2024 turun 5,96 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2024, namun naik 8,13 persen jika dibandingkan dengan September 2023.
Secara rinci, Zulkifli menyampaikan bahwa pada September 2024, penurunan kinerja ekspor non migas secara bulanan terjadi pada sektor industri dan pertambangan.
Sektor dengan penurunan terdalam dibanding bulan sebelumnya terjadi pada sektor industri dengan penurunan sebesar 6,38 persen, diikuti pertambangan 5,43 persen. Sedangkan, ekspor sektor pertanian tumbuh sebesar 2,95 persen.
Beberapa produk utama ekspor nonmigas dengan kenaikan tertinggi pada September ini, di antaranya adalah kakao dan olahannya yang naik 17,56 persen, besi dan baja 10,41 persen, kopi, teh, dan rempah-rempah 10,26 persen, nikel dan barang daripadanya 9,71 persen, serta bahan bakar mineral 4,58 persen.
Di sisi lain, pelemahan pada beberapa produk ekspor non migas, di antaranya adalah bijih logam, terak, dan abu yang turun 32,00 persen, pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) 25,54 persen, timah dan barang daripadanya 22,49 persen, pakaian dan aksesorinya (rajutan) 21,26 persen, dan tembakau dan rokok 18,97 persen.